Polisi menetapkan seorang pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Badan Narkotika Nasional (BNN) yang berinisial AF (41) sebagai tersangka dalam kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). AF diduga telah melakukan penganiayaan terhadap istrinya, YA (29).
“Setelah pemeriksaan oleh dokter forensik, AF langsung ditetapkan sebagai tersangka,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Muhammad Firdaus, pada Selasa (2/1/2024).
Pemeriksaan terhadap AF sebagai tersangka akan dilakukan pertama kali pada Jumat, 5 Januari 2024. AF akan dijerat dengan Pasal 44 ayat 4 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, dengan ancaman hukuman 4 bulan penjara.
Sebelumnya, istri berinisial YA (29) yang berasal dari Jatiasih, Kota Bekasi telah menjadi korban KDRT oleh suaminya yang merupakan pegawai BNN dengan inisial AF (42).
YA mengatakan bahwa dia menikah dengan AF pada tahun 2015 dan semuanya berjalan baik hingga tahun 2020 ketika perilaku suaminya berubah dan bahkan mengajukan gugatan cerai.
Pada tanggal 11 Juni 2020, YA melaporkan penelantaran anak kepada instansi tempat suaminya bekerja. Sejak itu, dia sering menjadi korban kekerasan. “Dia orangnya memang temperamental,” kata YA pada Selasa (2/1/2024).
Situasi memuncak ketika korban melaporkan suaminya atas dugaan KDRT ke Polres Metro Bekasi Kota pada tahun 2021. Meskipun laporan tersebut awalnya tidak diproses karena keduanya memutuskan untuk rujuk, suami YA justru kembali melakukan KDRT bahkan beberapa kali mengancam menggunakan pisau.
