Menurut seorang pengacara yang diwawancarai oleh Sina Business Daily, jika tindakan seorang wanita itu dilakukan dengan niat untuk menyakiti rekannya, itu dapat dianggap sebagai kejahatan yang melukai, tidak peduli apakah zat yang digunakan itu beracun atau benar-benar menyebabkan kerusakan fisik.
Banyak warganet China terkejut dengan insiden yang terjadi di lembaga terafiliasi pemerintah tersebut. Institusi itu terkenal sangat selektif dalam merekrut pegawai, dengan tes dan wawancara yang sangat ketat. Pekerjaan di lembaga-lembaga seperti itu sering disebut sebagai ‘mangkuk nasi besi’ karena keamanan dan stabilitasnya.
Beberapa warganet menyatakan keheranan mereka atas bagaimana orang semacam itu bisa lolos dalam ujian untuk bekerja di lembaga yang terkait dengan pemerintah. Mereka menilai bahwa ujian hanya mampu menyaring kandidat yang kurang akademis, bukan yang korup secara moral.
Ada juga tanggapan dari warganet lain yang menyebut tindakan tersebut sangat kejam dan mengerikan. Meracuni seseorang hanya karena tidak ingin mendapat tambahan kerjaan lagi dianggap sebagai tindakan yang tidak manusiawi.