Dr. Moretta menjelaskan bahwa biaya membuat makanan pendamping ASI sendiri biasanya lebih ekonomis. Namun, untuk bisa melakukannya, diperlukan pengetahuan dan keterampilan dalam menyiapkan, menyimpan, dan menyajikan makanan pendamping ASI tersebut.
Di sisi lain, makanan pendamping ASI komersial diproduksi secara massal di pabrik sesuai dengan regulasi yang berlaku. Karena proses produksinya yang lebih rumit, maka harganya pun cenderung lebih mahal. Orangtua pun perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menyajikan makanan komersial agar tetap aman untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk selalu membaca label pada kemasan makanan.
Dr. Moretta juga mengingatkan bahwa menghangatkan makanan bukanlah praktik yang baik, terutama saat menyiapkan makanan untuk anak. Menurutnya, semua makanan harus dipanaskan hingga suhu yang dapat membunuh mikroorganisme berbahaya. Risiko kontaminasi makanan akan meningkat jika makanan disimpan pada suhu ruang, dipanaskan tidak dengan suhu yang cukup tinggi, atau dengan penambahan bahan-bahan yang terkontaminasi.
Sebagai saran, Dr. Moretta menyarankan untuk menyimpan makanan di dalam kulkas minimal dua jam sebelum dikonsumsi. Namun, untuk sayuran, sebaiknya tidak dihangatkan sebelum diberikan kepada anak. Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko kontaminasi pada makanan.