Asep Saepurohman mengajukan praperadilan terhadap Kejati Banten terkait dengan penetapannya sebagai tersangka kasus suap proyek pembangunan breakwater Cituis, Kabupaten Tangerang pada tahun 2023. Pengadilan Negeri Serang menerima gugatan tersebut pada Rabu, 26 Juni 2024 dengan termohon Asisten Pidana Khusus Kejati Banten.
Kasi Penkum Kejati Banten, Rangga Adekresna membenarkan bahwa gugatan tersebut telah diajukan dan pihaknya menerima surat panggilan dari PN Serang pada Kamis, 27 Juni 2024. Rangga enggan memberikan komentar terkait mekanisme penetapan tersangka dan mengatakan akan berkoordinasi dengan bidang pidana khusus terlebih dahulu.
Dalam kasus ini, Asep Saepurohman dan pihak swasta berinisial P telah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik. P disangkakan dengan Pasal 5 ayat (1) huruf b UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tipikor sebagaimana telah diubah dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tipikor Jo Pasal 64 Ayat (1) KUH Pidana.
Asep Saepurohman diduga menerima uang dari P terkait dengan pemenangan proyek breakwater Cituis. Meskipun tidak termasuk dalam susunan panitia pengadaan, Asep Saepurohman dan P berkomunikasi intensif terkait proyek tersebut. Selain itu, P juga bersedia memberikan uang sebesar Rp450 juta kepada Asep Saepurohman sebagai commitment fee.
Rangga menegaskan bahwa kasus ini masih dalam proses penyidikan dan tidak memberikan komentar lebih lanjut terkait dengan dugaan keterlibatan Pokja Pengadaan Barang dan Jasa Provinsi Banten. Asep Saepurohman telah menerima uang dari P sebagai commitment fee dan proses penyidikan masih berlangsung untuk mengungkap lebih lanjut kasus ini.
