Langkah Anies Baswedan untuk maju di Pilgub DKI Jakarta terancam terhenti. Hal itu disebabkan oleh langkah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang cenderung bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan mengalihkan dukungannya dari Anies.
Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, kemungkinan pencalonan Anies di Jakarta sudah pasti terhenti karena tidak ada partai yang bersedia untuk mengusungnya. Adi menyebut bahwa pamor Anies sudah hilang dan partai-partai menilai bahwa dukungan terhadap Anies tidak lagi bermanfaat secara politik.
Dengan tidak adanya kendaraan politik yang mendukung Anies Baswedan, Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Ridwan Kamil memiliki potensi untuk melawan kotak kosong atau calon perseorangan di Pilkada DKI Jakarta.
Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid menyatakan bahwa PKS sedang menjajaki opsi untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus dalam Pilkada DKI Jakarta 2024. PKS telah melakukan komunikasi awal dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Sebelumnya, DPP PKS telah mengusung pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman (AMAN) dalam Pilgub 2024. Namun, kerangka kerja tersebut berakhir setelah deklarasi dilakukan pada 25 Juni 2024 dan berakhir pada 4 Agustus 2024.