“Banteng Dimas akan segera kita translokasi dari di TSI II Prigen ke SSB TN Baluran. Harapan bersama bahwa Dimas akan tumbuh berkembang dengan baik di kandang SSB TN Baluran, sehingga mampu memberikan keturunan banteng jawa yang siap dilepasliarkan kembali di habitat alami di TN Baluran,” terangnya.
Plt Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik, Indra Exploitasia, menyampaikan bahwa penambahan 1 ekor Banteng Jantan dari TSI II Prigen ke Suaka Satwa Badak Taman Nasional Baluran, sebagai implementasi program ex-situ linked to in-situ dan bagian dari Global Species Management Plan (GSMP).
Diharapkan sudah benar-benar melalui proses pemilihan indukan yang unggul, sehat, dan secara genetic bagus, sehingga harapannya dapat dilakukan perencanaan program pengembangbiakan semi alami di SSB dengan baik.
“Dalam konteks GSMP, tidak hanya satwanya saja yang ditransfer, tetapi juga ilmu pengetahuan dan teknologi pengembangbiakan Banteng untuk peningkatan kapasitas petugas Taman Nasional Baluran dan Lembaga konservasi seperti TSI II Prigen,” katanya.
Selanjutnya hal ini menjadi awal untuk pengembangan jejaring antara pengelola SSB dan Lembaga konservasi serta mitra seperti Copenhagen Zoo dan juga perguruan tinggi.