Panduan “4 Sehat 5 Sempurna” Sudah Tak Sesuai Lagi? – Berita Kesehatan, Tips dan Artikel Medis Indonesia – Kanal-Kesehatan.com

Date:

Share post:

Kanal-kesehatan.com – Berupaya memberikan gizi terbaik bagi keluarga adalah cita-cita semua masyarakat. Terlebih seorang ibu rumah tangga yang menjadi garda terdepan dalam pemenuhan gizi bagi keluarga. Jika dulu semua berkiblat pada pemberian makanan dengan panduan “4 Sehat 5 Sempurna” kini panduannya berubah dan merujuk pada konsep Panduan Gizi Seimbang “Isi Piringku” Memberikan gizi yang seimbang kepada anak-anak akan mendukung kegiatan mereka di sekolah lebih maksimal. Mengapa berubah pedoman? Bukankah panduan “4 Sehat 5 Sempurna” adalah panduan yang baik dalam menyiapkan makanan bagi keluarga? Betul, pedoman yang dipopulerkan oleh Bapak Gizi Indonesia, Prof. Poorwo Soedarmo sejak tahun 1952 tersebut tidak salah, namun dinilai sudah tidak lagi mencakup seluruh aspek gaya hidup sehat masyarakat saat ini. Perubahan Pedoman Gizi Seimbang “Isi Piringku” sudah digaungkan sejak lebih dari 10 tahun lalu dan merupakan perubahan yang merujuk pada data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilaksanakan secara berkala oleh Badan Litbangkes Kemenkes RI Ditambah lagi dengan penelitian ilmiah terkait nutrisi yang terus berkembang dan pemahaman tentang gizi dan kesehatan masyarakat juga telah berubah seiring waktu. Guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia, perlu dilakukan upaya perbaikan gizi masyarakat melalui penerapan gizi seimbang, hingga kemudian terbit Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. Tercantum dalam PMK yang ditandatangani oleh Menteri Kesehatan RI pada Kabinet Pembangunan II, dr. Andi Nafsiah Walinono Mboi, Sp.A., M.P.H. berupa panduan makan dengan konsep Isi Piringku yang tertulis dalam BAB III Pesan Gizi Seimbang “Cara menerapkan pesan ini adalah dengan mengonsumsi lima kelompok pangan setiap hari atau setiap kali makan.” Kelima kelompok pangan tersebut adalah makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan dan minuman. Mengkonsumsi lebih dari satu jenis untuk setiap kelompok makanan (makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan) setiap kali makan akan lebih baik. Misalnya untuk kelompok sayur, jika bisa mengkonsumsi capcay yang terdiri dari beberapa jenis sayuran, maka lebih baik. Begitu pun dalam kelompok lauk pauk, bisa tempe dan ikan. Permasalahan Keseimbangan GiziPanduan Gizi Seimbang (PGS) “Isi Piringku” melengkapi panduan yang sudah ada dengan beberapa rumus keseimbangan gizi termasuk kegiatan pelengkap lainnya. Sebab menurut dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid selaku Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kemenkes RI masalah gizi di Indonesia ini sangat beragam, mulai dari Kekurangan…

Post Views: 4

Kanal-kesehatan.com – Berupaya memberikan gizi terbaik bagi keluarga adalah tujuan semua masyarakat. Terutama bagi seorang ibu rumah tangga yang bertanggung jawab dalam memberikan nutrisi yang baik bagi keluarga. Dalam masa lalu, pemberian makanan didasarkan pada prinsip “4 Sehat 5 Sempurna”, namun saat ini panduannya telah berubah mengikuti konsep Panduan Gizi Seimbang “Isi Piringku”. Memberikan gizi yang seimbang kepada anak-anak akan mendukung aktivitas mereka di sekolah dengan lebih maksimal. Mengapa terjadi perubahan dalam panduan ini? Apakah panduan “4 Sehat 5 Sempurna” tidak lagi relevan dalam menyusun makanan keluarga? Sebenarnya, pedoman yang pertama kali diperkenalkan oleh Bapak Gizi Indonesia, Prof. Poorwo Soedarmo pada tahun 1952 tidak salah, namun telah dianggap tidak mencakup semua aspek gaya hidup sehat masyarakat pada saat ini. Perubahan menuju Pedoman Gizi Seimbang “Isi Piringku” telah diperkenalkan lebih dari 10 tahun yang lalu dan didasarkan pada data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan secara berkala oleh Badan Litbangkes Kemenkes RI. Didukung pula oleh penelitian ilmiah tentang nutrisi yang terus berkembang serta pemahaman mengenai gizi dan kesehatan masyarakat yang juga telah berubah seiring berjalannya waktu. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dilakukan melalui perbaikan gizi masyarakat dengan penerapan gizi seimbang, yang tercermin dalam Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. Panduan ini mencakup konsep Isi Piringku yang mendasar pada konsumsi lima kelompok pangan setiap hari atau setiap kali makan. Kelima kelompok pangan tersebut meliputi makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan, dan minuman. Konsumsi lebih dari satu jenis untuk setiap kelompok makanan setiap kali makan akan lebih baik untuk memastikan keseimbangan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Pendekatan baru ini mencoba untuk mengatasi berbagai masalah gizi yang terjadi di masyarakat, seperti kekurangan energi protein, kekurangan vitamin A, gangguan akibat kekurangan yodium, anemia gizi besi, obesitas, stunting, dan wasting. Berbagai faktor seperti keterbatasan ekonomi, pengetahuan dan keterampilan yang kurang, serta kesalahan dalam menyusun menu makanan menjadi penyebab utama dari masalah gizi ini. Melalui penerapan Panduan Gizi Seimbang “Isi Piringku”, diharapkan dapat membantu meningkatkan pemahaman dan praktik gizi yang seimbang di kalangan masyarakat. Dengan menyesuaikan konsumsi karbohidrat, protein, sayuran, buah-buahan, serta membatasi asupan gula, garam, dan lemak, kita dapat mencapai keseimbangan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Selain itu, aktivitas fisik dan kebiasaan mencuci tangan yang baik juga merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat yang dianjurkan dalam panduan ini. Berbeda dengan pedoman sebelumnya, “4 Sehat 5 Sempurna”, yang menekankan pada konsumsi susu sebagai salah satu komponen penting, Panduan Gizi Seimbang “Isi Piringku” tidak lagi menekankan pada asupan susu. Hal ini dikarenakan memenuhi asupan gizi dari sumber makanan lain sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Meskipun susu merupakan sumber protein yang baik, namun ada banyak alternatif lain seperti telur, ayam, ikan, daging, dan kacang-kacangan yang juga dapat mencukupi kebutuhan gizi tersebut. Lebih lanjut, kendala dari susu kemasan yang sering mengandung gula tambahan juga menjadi pertimbangan untuk mengurangi konsumsi susu kemasan. Dalam beberapa kasus, kelebihan asupan gula dari minuman kemasan dikaitkan dengan peningkatan angka penderita diabetes pada anak-anak. Oleh karena itu, bijaksana dalam memilih konsumsi gula, garam, dan lemak menjadi salah satu prinsip dalam penerapan Panduan Gizi Seimbang “Isi Piringku”. Sebagai upaya untuk menyampaikan informasi yang lebih mudah dimengerti, siswa di SMP Negeri 6 Bekasi telah mengadakan kegiatan “Gelar Karya Master Chef” yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang gizi seimbang kepada peserta didik. Melalui lomba ini, siswa diajak untuk kreatif dalam menyusun menu gizi seimbang berdasarkan masakan khas dari tiap daerah, serta memahami pentingnya keseimbangan gizi dalam makanan sehari-hari. Dengan demikian, kegiatan seperti ini dapat menjadi contoh bagaimana memberikan edukasi tentang keseimbangan gizi kepada anak dan remaja dengan cara yang menarik dan interaktif. Semoga melalui pemahaman yang lebih baik tentang gizi seimbang, kita semua dapat menjaga kesehatan dan kesejahteraan keluarga.

Source link

Semua BErita

Bappenas: Pendorong Akses Energi Bersih di Indonesia

Peran Bappenas dalam meningkatkan akses terhadap energi bersih - Bappenas: Pendorong Akses Energi Bersih di Indonesia, lembaga...

Peran Swasta dalam Mendukung Konservasi Alam dan Pembangunan Berkelanjutan

Peran swasta dalam mendukung program konservasi alam dan lingkungan serta pembangunan - Peran Swasta dalam Mendukung Konservasi...

Strategi Konservasi Air untuk Menghadapi Kekeringan

Strategi konservasi air untuk menghadapi kekeringan - Kekeringan, ancaman yang kian nyata di tengah perubahan iklim, menjadi...

Yayasan Paseban dan Perannya dalam Membangun Masyarakat yang Bersifat Toleran

Yayasan Paseban dan Perannya dalam Membangun Masyarakat yang Bersifat Toleran - Yayasan Paseban, sebuah organisasi nirlaba yang...