Dalam dunia mode, tren filler ‘puting desainer’ semakin populer seiring dengan meningkatnya tren pakaian tembus pandang dan mode tanpa bra. Selebriti seperti Bella Hadid, Kendall Jenner, dan Florence Pugh telah mendukung tren ini dengan tampil di karpet merah dengan gaun tembus pandang, menonjolkan estetika yang berani dan percaya diri. Tren ini menarik perhatian generasi muda, terutama Gen Z, yang semakin nyaman memamerkan lingerie sebagai pakaian luar atau memperlihatkan puting mereka melalui kaus.
Fenomena ini telah mendorong wanita seperti Annabelle Durrey untuk mempertimbangkan filler puting. Durrey, seorang warga Brooklyn, merasa terinspirasi oleh tren ini dan memutuskan untuk menjalani prosedur filler puting dengan Dr. Norman Rowe, seorang dokter bedah plastik bersertifikat di Upper East Side. Proses minimal invasif ini melibatkan penyuntikan asam hialuronat ke dalam puting untuk meningkatkan proyeksi.
Dengan biaya sekitar 5.000 dolar AS atau sekitar Rp79,5 juta per prosedur, yang biasanya memerlukan 1 cc filler dermal per puting, banyak wanita tertarik untuk mencoba. Dr. Anna Avaliani, seorang dokter bedah plastik lainnya di Upper East Side, juga mencatat peningkatan permintaan yang signifikan sejak 2018. Dia telah melakukan pembesaran puting dan menangani setidaknya satu pasien setiap bulan yang meminta prosedur ini. Ini menunjukkan bahwa tren filler ‘puting desainer’ tidak hanya menarik perhatian para selebriti tetapi juga menjadi pilihan populer di kalangan wanita yang ingin mempercantik tampilan puting mereka.