Proyek Air Dome inovatif pertama di Indonesia telah diluncurkan di kawasan SCBD Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. Teknologi Air Dome memiliki keunggulan dibandingkan bangunan konvensional dalam beberapa aspek. CEO PT Bressen Technology Indonesia, Shen Chao, mengungkapkan bahwa proyek Air Dome memiliki biaya konstruksi yang lebih efisien dan pemasangan yang lebih cepat dibandingkan bangunan tradisional. Air Dome juga menggunakan energi surya melalui strip transparan khusus untuk pencahayaan di siang hari, membantu mengurangi kebutuhan listrik. Selain itu, membran yang digunakan pada Air Dome memiliki isolasi yang baik, menjaga panas, dan mengurangi kebutuhan pendinginan sehingga hemat energi.
Meskipun Air Dome menawarkan banyak keunggulan, pemasangan di PIK 2 menghadapi tantangan utama dari cuaca, terutama hujan yang dapat menyebabkan genangan air pada membran. Proses inflasi Air Dome membutuhkan waktu 1 hingga 2 jam untuk membentuk struktur yang sempurna. Material PVDF yang digunakan mampu menahan tekanan angin hingga 67 m/s dan beban hingga 250 kg/m2, sehingga cocok untuk berbagai aktivitas seperti konser, aula pameran, dan pusat logistik.
Proyek Air Dome di PIK 2 juga menjadi proyek percontohan untuk pengembangan Air Dome di wilayah lain di Indonesia. PT Bressen Technology Indonesia berencana untuk membangun lebih banyak Air Dome di berbagai lokasi, termasuk kawasan seperti PIK dan Sudirman, Jakarta Pusat. Diharapkan inovasi ini dapat memberikan kontribusi positif dalam pembangunan infrastruktur dan teknologi bangunan di Indonesia.