Perkembangan teknologi diprediksi akan memiliki dampak signifikan pada berbagai profesi di masa depan. Pekerjaan yang melibatkan tugas manual, repetitif, dan administratif rutin diperkirakan akan semakin tergeser oleh mesin dan perangkat lunak yang lebih efisien. Contohnya, dalam sektor transportasi, kemunculan kendaraan otonom diprediksi akan mengurangi peran pengemudi dan pengantar barang karena kendaraan tersebut akan dapat beroperasi tanpa campur tangan manusia. Laporan terbaru dari World Economic Forum (WEF) dalam Future of Jobs Report 2025 mengungkapkan bagaimana otomatisasi dan teknologi baru lainnya akan membawa perubahan besar dalam pasar kerja global. Banyak profesi yang sebelumnya stabil kini diprediksi akan mengalami penurunan jumlah pekerja seiring dengan kemajuan teknologi.
Ada beberapa profesi yang diprediksi akan mengalami penurunan dalam lima tahun ke depan, di antaranya adalah petugas layanan pos, teller bank, petugas entri data, kasir, asisten administratif, pekerja percetakan, penjual door-to-door, desainer grafis, penyelidik klaim, pejabat hukum, sekretaris hukum, dan telemarketer. Berbagai faktor seperti digitalisasi, otomatisasi, dan kecerdasan buatan membuat profesi-proses ini semakin tergeser oleh teknologi. Penggunaan perangkat lunak otomatis, AI, dan sistem digital membuat banyak tugas yang sebelumnya dilakukan oleh manusia kini dapat diselesaikan dengan lebih efisien. Sebagai respons terhadap kemajuan teknologi ini, universitas dan institusi pendidikan lainnya juga mulai menawarkan program-program yang relevan dengan data sains, statistika, dan sebagainya. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja masa depan agar dapat bersaing di era digitalisasi yang semakin berkembang.