Asia Land Forum 2025 memiliki fokus utama yakni memastikan hak atas tanah untuk masa depan yang adil dan berkelanjutan melalui empat topik besar. Topik ini meliputi reforma agraria, konflik agraria, perlindungan pembela hak atas tanah dan lingkungan hidup, hak perempuan atas tanah, serta aksi iklim dan hubungan antara manusia, iklim, dan alam.
Anu Verma, Koordinator International Land Coalition di Asia, menyatakan pentingnya pemikiran ini mengingat Asia sebagai rumah bagi sekitar 4,8 miliar penduduk atau 59,5 persen dari populasi global. Dengan sumber daya alam yang kaya dan pasar ekonomi yang besar, Asia telah menjadi pusat pertumbuhan ekonomi global. Namun, peningkatan investasi tanah terutama terkait dengan eksploitasi mineral telah menyebabkan konflik yang merugikan masyarakat lokal.
Verma menyoroti bahwa masalah perampasan tanah di Asia terus mengancam masyarakat rentan, dengan hanya 10.7 persen tanah dimiliki oleh perempuan di Asia, jauh di bawah rata-rata global. Fakta ini menunjukkan bahwa perempuan masih dihadapkan pada tantangan ekstrim, memperburuk situasi bagi para pembela hak perempuan di wilayah tersebut. Masalah ini terus memburuk dengan adanya investasi yang didorong oleh pasar global yang kompetitif, menyalakan kembali praktik ekstraksi kolonial yang merugikan masyarakat setempat.