Tahun lalu, Jakarta beberapa kali memuncaki daftar kota paling berpolusi di dunia. Indeks kualitas udara di Ibu Kota pada Selasa pagi, 25 Juni 2024, jadi salah satu waktunya. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pukul 07.00 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan pertama dengan angka 179 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Menteri Lingkungan Hidup (MenLH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan tim penyelidik pihaknya sedang mengawasi 14 perusahaan lain yang berpotensi ditutup karena mencemarkan udara Jakarta. MenLH berkomitmen untuk menangani masalah polusi udara di Jakarta dengan serius.
Penggunaan batu bara di sejumlah industri dan gas buang dari kendaraan bermotor menjadi isu dalam penanganan polusi udara di Jakarta. MenLH menjelaskan bahwa proses penanggulangan polusi tidak dapat dilakukan secara instan dan membutuhkan solusi jangka pendek.
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) akan memperkuat implementasi pencegahan pencemaran sesuai dengan dokumen lingkungan perusahaan. Upaya jangka pendek dilakukan dengan melakukan koreksi terkait pelaksanaan dokumen lingkungannya yang kurang kuat. Selain itu, KLH juga fokus pada peningkatan kesadaran lingkungan untuk mengatasi polusi udara di Jakarta dan sekitarnya.