Edward menunjukkan emosinya dalam sebuah video ketika karyawannya dimaki-maki selama hampir 30 menit, menyatakan bahwa karakter pelanggan seperti itu sebaiknya tidak datang ke restorannya. Menurutnya, karyawan juga manusia dan harus diperlakukan dengan baik. Ia menolak upayanya dianggap sebagai strategi pemasaran S3, dengan keyakinan bahwa restorannya sudah ramai pengunjung tanpa perlu viralkan konten yang dibuat. Edward menekankan bahwa gimmick tidak diperlukan, melainkan konten yang mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan dalam memperlakukan sesama manusia. Dengan tegas, Edward menyatakan bahwa pelanggan yang bersangkutan akan di-blacklist di semua cabang restorannya.
Kemudian, dalam video lain, pelanggan yang mempermasalahkan pelayanan kembali datang. Edward langsung menghampiri pelanggan sebelum masuk ke dalam restoran, dan mereka berbincang panjang lebar. Edward menggali alasan dari pelanggan yang mengakibatkan kemarahannya dan penghinaan terhadap karyawannya. Pelanggan tersebut mengungkapkan bahwa saat itu ia merasa lapar, menunggu lama untuk makanannya, dan ketika pesanannya datang tidak sesuai harapannya. Meskipun memahami situasi tersebut, pemilik restoran memutuskan bahwa tindakan yang dilakukan oleh pelanggan tidak dibenarkan, sehingga memasukkannya dalam daftar hitam.
Kejadian tersebut mencerminkan pentingnya penghormatan dan sikap kemanusiaan dalam berkomunikasi dan berinteraksi, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Inilah yang menjadi fokus utama Edward dalam merawat citra restorannya dan memastikan bahwa nilai-nilai tersebut selalu dijunjung tinggi.