Dalam menanggapi masalah diet, seorang ahli gizi menyarankan agar para klien mempertimbangkan pro dan kontra dari terlalu fokus pada diet. Menurutnya, terlalu banyak stres yang timbul akibat mencoba makan ‘sehat’ bisa lebih merugikan daripada manfaatnya. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang membatasi makanan dan merasa bersalah, serta stres karena hal tersebut, cenderung mengalami masalah kesehatan yang lebih buruk daripada mereka yang tidak terlalu membatasi diet.
Ahli gizi tersebut juga menekankan bahwa perasaan negatif seperti bersalah atau kebiasaan membatasi makanan tidak sehat bagi tubuh. Hal tersebut bahkan bisa menyebabkan masalah kesehatan, termasuk gangguan makan. Oleh karena itu, ia mengajak untuk mengganti pertanyaan dari ‘Apakah makanan ini bebas rasa bersalah?’ menjadi ‘Bagaimana perasaan saya setelah makan makanan ini?’.
Meskipun demikian, untuk mengubah pola pikir terkait makanan dan menghilangkan perasaan bersalah tidaklah mudah, terutama karena budaya diet yang mampu merasuki pemikiran kita. Faktanya, tujuan Khloe Kardashian dalam menghadirkan popcorn berprotein adalah untuk menjawab kebutuhan pasar akan camilan yang lebih sehat. Ahli gizi menegaskan bahwa tidak ada hubungannya dengan sosok Khloe Kardashian secara pribadi, namun lebih kepada budaya yang menekankan perempuan untuk terus merasa bersalah terhadap makanan yang mereka konsumsi.