Tinggal di pinggiran kota sering dianggap sebagai pilihan ideal bagi banyak keluarga. Keuntungan seperti rumah yang lebih besar, lingkungan yang lebih tenang, dan akses ke ruang hijau alami membuatnya menarik bagi kesehatan fisik dan mental penghuninya. Namun, sebuah ancaman tersembunyi muncul, yaitu alergi terhadap daging merah. Penelitian dari University of North Carolina di Chapel Hill menunjukkan bahwa penduduk pinggiran kota rentan terhadap sindrom alfa-gal (AGS). AGS adalah reaksi alergi serius terhadap daging merah yang dapat berbahaya. Penyebab utama dari alergi ini adalah gigitan kutu, yang sering ditemukan di lingkungan subur hijau dan lembap.
Kutu bintang tunggal menjadi penyebab utama AGS dan berkembang biak di beberapa wilayah di AS. Kutu ini sangat melimpah di daerah seperti Long Island, khususnya Suffolk County. Air liur kutu mengandung molekul gula alpha-gal yang, ketika masuk ke dalam aliran darah manusia melalui gigitan, dapat memicu reaksi alergi terhadap daging merah. Gejala AGS biasanya muncul beberapa jam setelah mengonsumsi daging merah dan dapat berupa gatal-gatal, mual, tekanan darah rendah, dan kelelahan. Reaksi yang parah dapat menyebabkan anafilaksis yang memerlukan perhatian medis segera. Itulah mengapa penting untuk waspada terhadap ancaman tersembunyi ini bagi warga pinggiran kota.