Pengalaman tidak menyenangkan terjadi ketika John dan Riana berkunjung ke desa adat Ratenggaro di Sumba. Mereka mengungkapkan bahwa harga sewa kuda dan jasa foto bertambah dari yang telah disepakati. Bahkan ada orang yang meminta uang dengan alasan yang tidak jelas, seperti untuk membeli buku atau rokok.
Dalam video yang dibagikan ulang di Youtube Short dan akun Instagram @jajago.keliling.indonesia, terlihat ada orang dewasa menjelaskan tarif sukarela sebagai kompensasi untuk parkir dan tiket masuk karena tidak ada loket di desa tersebut. John menegaskan bahwa bukan soal nominalnya, melainkan perilaku mereka yang menyetop kendaraan lewat dan melibatkan beberapa anak dalam tindakan tersebut.
Meskipun pengalaman tersebut mengecewakan, John juga menyoroti kebaikan dan keramahan masyarakat Sumba dan NTT yang mereka temui selama perjalanan mereka. Namun, ia berharap agar tindakan tersebut mendapat perhatian dari pemerintah daerah untuk menjaga citra pariwisata yang baik.