Dudung dan Nur Cahyo adalah dua seniman batik asal Pekalongan yang telah menciptakan karya-karya unik dan berani. Dudung dikenal dengan rekonstruksi motif parang tradisional menjadi motif parang Indonesia Raya yang modern dan dinamis. Sementara itu, Nur Cahyo mewarisi usaha batik turun temurun dengan pengaruh China dan Arab dalam motif flora dan fauna, serta motif geometris yang unik.
Proyek ini bukan hanya tentang diplomasi budaya, namun juga tentang pertumbuhan bersama. Menurut Co-founder PINTU Incubator, Thresia Mareta, kerjasama ini untuk melestarikan warisan budaya dan membentuk generasi kreator baru yang menghargai dialog dan budaya. Hal ini diungkapkan dalam rilis pada Lifestyle Liputan6.com.
Dengan kreativitas dan dedikasi mereka, Dudung dan Nur Cahyo telah berhasil menciptakan karya-karya batik yang tidak hanya indah, tapi juga menggambarkan kekayaan budaya Indonesia. Semoga kerjasama ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi kreator lainnya dalam menghargai dan melestarikan budaya Indonesia.