Gunung Popa diyakini berasal dari kata Pali atau Sansekerta puppha yang artinya bunga. Dengan lima ekosistem hutan yang berbeda, termasuk hutan kering, hutan Than-Dahat, dan hutan Thorn, Gunung Popa menjadi salah satu tujuan populer di Burma. Meskipun hutan cendana di sekitar Gunung Popa bukanlah hutan asli dan ditebang pada tahun 1970-an oleh pemburu liar, tetapi flora yang tumbuh di sana sangat beragam. Mulai dari bunga kuning, putih, hingga hijau dari pohon Sagawa, semak belukar, dan hutan bambu dapat ditemukan di gunung ini.
Selain keindahan alamnya, Gunung Popa juga terkenal dengan tanaman obatnya. Beberapa tanaman obat terkenal seperti Plumbaginaceae, Tinospora cordifolia, dan kulit kayu Withania somnifera dapat ditemukan di sekitar gunung tersebut. Tanah yang subur di sekitar Gunung Popa juga karena aktivitas vulkanik di masa lampau. Berbagai tanaman ditanam disini, termasuk kembang kol, capsicum, daun seledri, cabai, ketumbar, citron, terong, kali, serai, jeruk nipis, lemon, mint, sawi hijau, pennywort, lobak, rosella, tomat, nangka, pepaya, stroberi, pisang, selada, brokoli, dan jahe Thailand. Gunung Popa tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau, tetapi juga berlimpah dengan kekayaan alam yang bermanfaat bagi kesehatan manusia.