Brain rot, atau pembusukan otak, merupakan istilah yang baru-baru ini diperkenalkan oleh Oxford University Press sebagai kata tahun ini. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan kemunduran mental yang disebabkan oleh konsumsi konten daring berkualitas rendah secara berlebihan. Dr. Andreana Benitez, seorang profesor madya di Departemen Neurologi di Universitas Kedokteran South Carolina, menjelaskan bahwa konten daring berkualitas rendah dapat dianggap sebagai makanan cepat saji bagi otak. Konsumsi berlebihan dari konten semacam ini diyakini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang. Namun, dampak sebenarnya terhadap struktur dan fungsi otak masih menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan dan masyarakat umum. Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menunjukkan bahwa setengah dari remaja di AS menghabiskan lebih dari empat jam sehari di depan layar, sementara orang dewasa rata-rata menghabiskan lebih dari enam jam online setiap hari. Ini menimbulkan pertanyaan tentang apakah screen time yang berlebihan benar-benar dapat merusak otak kita.