Insiden yang melibatkan power bank yang diduga menjadi penyebab kebakaran di kabin pesawat telah terjadi. Beruntungnya, tidak ada korban luka dalam kejadian ini. Kepala Operasional Bandara Hobart, Matt Cocker, memastikan bahwa semua penumpang berhasil dievakuasi tanpa cedera serius, meskipun satu penumpang harus diperiksa oleh paramedis karena dugaan menghirup asap.
Virgin sedang melakukan penyelidikan bersama regulator penerbangan Australia, yaitu Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) dan Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil (Casa). Peraturan saat ini mengharuskan baterai cadangan, termasuk power bank, hanya boleh dibawa dalam bagasi kabin untuk mengurangi risiko kebakaran.
Virgin Airways menyatakan bahwa hasil penyelidikan ini kemungkinan akan membawa perubahan kebijakan baru yang lebih ketat untuk memastikan keselamatan penumpang dan awak kabin. Statistik menunjukkan bahwa rata-rata penumpang di Australia membawa setidaknya empat perangkat baterai litium isi ulang dalam setiap perjalanan mereka, menurut Casa.
Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil (Casa) telah mengeluarkan peringatan sebelumnya terkait penggunaan perangkat bertenaga baterai saat bepergian dengan pesawat. Mereka mendorong penumpang untuk mengemas perangkat bertenaga baterai dengan aman, dengan laptop dan kamera dapat disimpan di bagasi terdaftar asalkan benar-benar dimatikan. Namun, baterai cadangan dan power bank harus selalu dibawa dalam bagasi kabin untuk keamanan tambahan.

