Manajemen kawasan mangrove sangat bergantung pada keterlibatan masyarakat sekitar, seperti yang diungkapkan oleh Dyah. Masyarakat memainkan peran penting dalam menjaga hubungan yang seimbang antara kawasan hutan mangrove dan keberlangsungan hidup mereka. Dyah menekankan pentingnya melibatkan masyarakat dalam kegiatan rehabilitasi mangrove untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ekosistem mangrove. Upaya pemberdayaan masyarakat juga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui pemanfaatan hasil hutan non-kayu seperti pembuatan sabun, batik, sirup, pewarna, dan obat-obatan.
Selain melibatkan masyarakat, Kementerian Kehutanan bermitra dengan berbagai pihak termasuk Kemenko Pangan, Kementerian Lingkungan Hidup, pemerintah daerah, dan komunitas seperti Elders Elettrico dalam menjalankan program-programnya. Mereka tidak hanya fokus pada penanaman mangrove, tetapi juga melaksanakan kegiatan seperti menjelajahi savana Sadengan dan melepas tukik di Pantai Trianggulasi. Dengan melibatkan berbagai pihak, diharapkan upaya untuk memulihkan kawasan mangrove dan menjaga keberlangsungan ekosistemnya dapat berjalan dengan lebih efektif dan berkelanjutan.

