Selama beberapa bulan terakhir, Presiden Trump telah mengecam lembaga budaya, meskipun museum dan institusi tersebut sedang berupaya untuk lebih inklusif. Pameran mereka kini memprioritaskan perempuan, orang berkulit berwarna, dan budaya queer. Tindakan ini diikuti dengan Gedung Putih yang merilis surat resmi pada situs webnya minggu lalu, menyebutkan rencana pemerintah AS untuk meninjau delapan museum besar secara menyeluruh. Langkah ini disebut sebagai cara untuk merayakan keunikan Amerika dan menghapus narasi yang memecah belah. Pada tahun 2017, Presiden Trump mengunjungi Museum Nasional Sejarah Afrika-Amerika. Setelah tur tersebut, beliau menyatakan, “Museum ini adalah penghargaan yang indah bagi banyak pahlawan Amerika. Sangat mengagumkan untuk melihatnya.”