Departemen Kesehatan sedang menyelidiki kemungkinan hubungan kasus campak dengan klaster Perth dan Pilbara. Sejumlah lokasi yang diduga dikunjungi pasien telah diidentifikasi dari Kamis, 31 Juli 2025, hingga Rabu, 6 Agustus 2025. Di sisi lain, Departemen Kesehatan Australia Selatan juga memberikan peringatan setelah seorang warga Adelaide terinfeksi campak setelah pulang dari Bali. Masyarakat yang belum divaksinasi campak diminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Di Indonesia, hingga akhir Agustus 2025, terdapat 46 wilayah di 14 provinsi yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) campak, termasuk di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Menurut Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Piprim Basarah Yanuarso, campak sangat menular dan bahkan lebih berisiko penularannya daripada Covid-19. Dengan campak menjadi ancaman serius, langkah pencegahan dan kesadaran akan pentingnya vaksinasi sangat diperlukan untuk melindungi masyarakat dari penyebaran penyakit ini.