Home Gaya Hidup Dampak Psikologis Lavender Marriage: Alasan & Efeknya

Dampak Psikologis Lavender Marriage: Alasan & Efeknya

0

Pernikahan biasanya diasosiasikan dengan kebahagiaan karena cinta, namun tidak semua pernikahan dilandaskan pada cinta. Beberapa orang terkadang merasa terdorong untuk menikah karena tekanan sosial terkait orientasi seksual mereka. Fenomena ini dikenal sebagai lavender marriage, yaitu pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak didasari oleh cinta melainkan untuk menutupi orientasi seksual yang sebenarnya.

Lavender marriage seringkali membawa dampak negatif pada kondisi psikologis individu yang menjalaninya. Meskipun dapat memberikan rasa aman dalam jangka pendek, pernikahan semacam ini seringkali menyebabkan kecemasan, stres, dan depresi yang kronis. Menyembunyikan jati diri juga dapat menyebabkan konflik identitas, rendahnya harga diri, dan masalah dalam hubungan serta keintiman.

Beberapa alasan yang mendorong individu untuk menjalani lavender marriage antara lain adalah tekanan sosial dan budaya, keinginan untuk menjaga karier serta citra, pertimbangan agama dan keyakinan, keinginan untuk memiliki keluarga, keamanan finansial dan sosial, serta perlindungan diri dari hukum dan sorotan publik. Meskipun terkadang dapat menjadi solusi di tengah tekanan, lavender marriage tidak selalu berakhir bahagia dan seringkali berujung pada hubungan beracun dan perceraian.

Source link

Exit mobile version