Mengenal Narkotika Sabu: Dampak Buruk pada Tubuh & Ekonomi

Date:

Share post:

Narkotika jenis sabu atau metamfetamina masih menjadi salah satu zat terlarang yang paling banyak disalahgunakan di Indonesia. Zat stimulan ini bekerja langsung pada sistem saraf pusat dan memberikan efek euforia sesaat setelah dihisap, namun di balik hal tersebut tersimpan risiko besar bagi penggunanya. Dalam jangka panjang, konsumsi sabu dapat menimbulkan kerusakan otak, gangguan kejiwaan, hingga masalah sosial dan ekonomi yang berat.

Sabu, juga dikenal sebagai metamfetamina, merupakan turunan dari amfetamina, yaitu zat stimulan. Zat ini mampu meningkatkan aktivitas otak dan memunculkan efek seperti rasa percaya diri berlebih, energi meningkat, serta euforia sesaat. Metamfetamina pertama kali disintesis pada tahun 1893 oleh Nagai Nagayoshi, seorang ahli kimia asal Jepang.

Seiring meningkatnya kasus penyalahgunaan dan efek adiktif yang tinggi, penggunaan sabu dilarang secara luas di berbagai negara. Sabu bekerja dengan menstimulasi sistem saraf pusat, memicu pelepasan dopamin di otak. Pengguna sabu merasa lebih fokus, bersemangat, dan bahagia, namun otak akan mengalami kelelahan ekstrem setelah efeknya mereda.

Penggunaan sabu secara berulang dalam jangka panjang dapat menimbulkan dampak serius bagi tubuh, mental, dan kehidupan sosial penggunanya. Dampak fisik seperti gangguan jantung, kerusakan otak, dan malnutrisi, serta dampak mental seperti paranoia, depresi, dan ketergantungan menjadi risiko pengguna sabu.

Melihat dampak sabu yang begitu serius, edukasi, pencegahan, dan rehabilitasi merupakan langkah utama dalam mengatasi masalah penyalahgunaan narkotika jenis ini. Sabu bukan hanya menjadi persoalan hukum, tetapi juga masalah kesehatan dan sosial yang memerlukan perhatian serius.

Source link

Semua BErita

Pengertian Bisul dan Gejala yang Perlu Diwaspadai

Bisul sering dianggap sebagai masalah kulit yang remeh, padahal bisa menimbulkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan yang mengganggu. Bisul...

FMI 2025: Kisah Sang Bulan dan Dendam Kala Rau

Pada Festival Musikal Indonesia (FMI) di Taman Ismail Marzuki (TIM) di Jakarta, Komunitas Bumi Bajra memainkan lakon "Hyang...

Penyebab, Faktor Pemicu, dan Risiko Komplikasi Bisul Kulit

Bisul adalah benjolan merah berisi nanah yang muncul pada kulit dan seringkali menimbulkan rasa nyeri. Meskipun nampak sepele,...

Resep Ketan Kukus Kelapa Parut: Jajanan Tradisional Lezat

Ketan kukus kelapa parut adalah salah satu jajanan tradisional yang lezat dan menggugah selera. Bahan utama yang dibutuhkan...