Paparan Polusi Cahaya Malam Hari Berpengaruh pada Kesehatan Jantung
Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa paparan polusi cahaya pada malam hari memiliki dampak signifikan pada aktivitas otak dan peradangan pembuluh darah, yang secara langsung terkait dengan risiko penyakit jantung. Penelitian ini menggunakan kombinasi pemindaian otak dan citra satelit untuk mengidentifikasi jalur biologis yang menghubungkan kecerahan cahaya malam dengan risiko kardiovaskular.
Data yang diambil dari 466 orang dewasa menunjukkan bahwa semakin terang paparan cahaya pada malam hari di lingkungan tempat tinggal seseorang, semakin tinggi aktivitas stres otak dan peradangan pembuluh darah, serta risiko terkena penyakit jantung. Setiap kenaikan satu standar deviasi dalam paparan cahaya malam dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung sekitar 35 persen dalam jangka lima tahun, dan 22 persen dalam jangka sepuluh tahun.
Penulis senior penelitian tersebut, Shady Abohashem, menjelaskan bahwa peningkatkan cahaya malam dapat memicu stres otak yang kemudian mengaktifkan respon imun dan meradangnya pembuluh darah. Pengerasan arteri dan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke bisa menjadi dampak dari proses ini. Risiko tersebut bahkan lebih tinggi pada peserta yang tinggal di daerah dengan tekanan sosial dan lingkungan tambahan, seperti kebisingan lalu lintas yang tinggi.
Untuk mengurangi risiko ini, disarankan agar kota-kota mempertimbangkan pengurangan pencahayaan luar ruangan yang tidak diperlukan, serta menggunakan lampu jalan dengan sensor gerak. Secara personal, masyarakat diharapkan dapat membatasi cahaya dalam ruangan pada malam hari, menjaga kamar tidur gelap, dan menghindari paparan layar TV dan perangkat elektronik sebelum tidur. Ini adalah langkah-langkah sederhana yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah seseorang.

