Pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, perhatian tertuju pada isu sampah pembalut dan popok bayi yang semakin menumpuk. Sebuah studi menunjukkan bahwa penggunaan popok bayi mencapai 17,44 juta per hari dengan limbah mencapai 3.488 ton setiap harinya. Sementara itu, potensi sampah pembalut mencapai 42 ribu ton per bulan berdasarkan penggunaan 1.151,2 juta pembalut per bulan.
Dalam upaya mengurangi dampak lingkungan dari produk sekali pakai, Uni-Charm tengah mengembangkan pembalut terbuat dari bio-material tanaman tebu. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penggunaan material yang berasal dari minyak bumi, sumber daya alam yang berpotensi akan habis dalam 50 tahun jika terus digunakan.
President Director PT Uni-Charm Indonesia Tbk., Takumi Terawakawa, menyatakan bahwa perusahaan ingin memberikan kontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDG’s) dengan mendorong praktik kebaikan bagi manusia dan Bumi. Bio-material digunakan dalam berbagai bagian produk, seperti kemasan, top sheet, back sheet, side sheet, dan wing sheet, dengan klaim bahwa pembalut ini akan lebih lembut dari pembalut konvensional.