Negara-negara anggota Uni Eropa masih harus menyetujui undang-undang yang disahkan Parlemen Eropa, dan punya waktu dua tahun untuk mengubah arahan tersebut jadi undang-undang nasional. Saat memilih produk yang dibuat dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan, ada baiknya mencari merek kosmetik alami, kata Effers.
Dia menyebut, “Banyak zat yang menimbulkan masalah, baik bagi kulit atau lingkungan, yang tidak dimasukkan sejak awal.” Jika ingin menambah poin dengan kemasan ramah lingkungan, produk kosmetik padat adalah pilihan yang baik, seperti sampo padat dalam bentuk batangan, menurut Effers.
Bentuknya yang lebih padat, sebut dia, mengurangi jumlah kemasan plastik yang dibutuhkan. Biasanya, barang yang dijual tanpa kemasan “tidak terlalu dipertanyakan dari segi bahannya, terutama yang memiliki segel kosmetik alami,” katanya. “Ini jelas merupakan alternatif yang baik dibandingkan produk konvensional berbahan dasar air dalam botol plastik besar.”
Di Indonesia, Head of Communication & Engagement Waste4Change, Hana Nur Auliana, mengatakan bahwa sudah semakin banyak merek kecantikan yang menginisiasi program pengumpulan kemasan produk mereka. Beberapa di antaranya bahkan memperbolehkan kemasan brand lain untuk ikut dikumpulkan dalam programnya.
“Tren ini kian dilirik brand karena mereka melihat semakin eco-conscious-nya para konsumen. Jadi, semakin brand dapat memenuhi kebutuhan pengelolaan sampah kemasan, semakin loyal pula mereka (konsumen),” tuturnya melalui pesan, 23 Juli 2021.