Frans meminta semua pihak untuk menyadari pentingnya konservasi dan menjadikannya sebagai prioritas utama. Menurut Hendrikus, hal ini penting agar alam yang bersih, bagus, dan indah dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Dia juga menekankan pentingnya untuk membuka ruang bagi masyarakat dan pelaku usaha pariwisata di sekitar Taman Nasional Komodo (TNK) untuk menyusun strategi dalam menghadapi kemungkinan penutupan secara berkala.
TN Komodo merupakan salah satu dari lima taman nasional pertama yang diresmikan di Indonesia pada tanggal 16 Maret 1980. Selain TN Komodo, empat taman nasional lainnya adalah Gunung Leuser, Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, dan Taman Nasional Baluran.
TN Komodo telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai cagar biosfer dan warisan dunia, serta mendapatkan predikat New Seven Wonder of Nature. Taman nasional ini menawarkan berbagai potensi wisata, mulai dari kegiatan terestrial seperti trekking dan bird watching hingga kegiatan perairan seperti snorkeling dan diving yang menjadi favorit para wisatawan, terutama untuk melihat komodo, binatang purba yang menjadi daya tarik utama di sana.
Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990, Pemerintah memiliki kewenangan untuk menghentikan kegiatan pemanfaatan dan menutup taman nasional dalam keadaan tertentu demi menjaga kelestarian sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Beberapa taman nasional di Indonesia seperti TN Baluran, TN Way Kambas, dan TN Bromo Tengger Semeru sudah melaksanakan penutupan secara berkala untuk mempertahankan kelestarian alamnya.
