Speech delay bisa disebabkan oleh faktor intrinsik maupun ekstrinsik. Faktor intrinsik, seperti kelainan organ, gangguan saraf, atau keterlambatan perkembangan, dapat menyebabkan speech delay tipe sekunder. Di sisi lain, faktor ekstrinsik, seperti stimulasi yang kurang atau pembelajaran yang salah, bisa menjadi penyebab speech delay tipe primer. Penyebab ini terutama terjadi pada aspek bahasa, di mana anak mengalami keterlambatan bicara karena kurangnya stimulasi yang adekuat dan pendekatan belajar yang tepat.
Stimulasi yang kurang, seperti pola asuh yang permisif atau overprotektif, dapat memengaruhi perkembangan bahasa anak. Misalnya, jika anak hanya diajari dengan gestur tanpa menggunakan bahasa secara verbal, maka hal ini bisa memperlambat kemampuan bicara anak. Begitu pula dengan pembelajaran yang salah, seperti memaksa anak untuk belajar banyak bahasa sekaligus tanpa fokus pada satu bahasa untuk berkomunikasi.
Selain itu, anak-anak juga perlu pendampingan orang tua dalam belajar bahasa. Belajar sendiri tanpa bimbingan bisa membuat anak rentan melakukan kesalahan dalam kosakata dan menterjemahkan bahasa. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan stimulus yang tepat agar anak dapat melewati tahapan pengenalan, pemahaman, dan pengucapan secara bertahap.
Dengan memahami faktor-faktor yang dapat menyebabkan speech delay, orang tua dapat memberikan perhatian dan pendampingan yang tepat untuk membantu perkembangan bahasa anak. Itulah mengapa penting bagi orang tua untuk memahami bagaimana memberikan stimulasi yang sesuai dan pendekatan belajar yang tepat agar anak dapat mengembangkan kemampuan bicaranya secara optimal.