Dalam kehidupan keluarga telah turun temurun diwariskan nilai-nilai baik yang harus diterapkan dan nilai-nilai buruk yang harus dihindari. Salah satu nilai buruk yang tak jarang membawa dampak negatif adalah bermain judi. Dalam masyarakat, terjadi peningkatan signifikan dalam penggunaan narkoba dan aktivitas perjudian, bahkan di kalangan usia muda dan anak sekolah. Hal ini telah menimbulkan dampak buruk seperti ketergantungan, penyebaran penyakit menular, dan bahkan kekerasan dalam rumah tangga.
Perjudian, baik konvensional maupun online, terus tumbuh karena banyak orang mencari cara instan untuk mendapatkan uang lebih cepat. Dalam dunia perjudian, meskipun ada yang menang, penyedia layanan judi tetaplah yang paling diuntungkan. Fenomena judi online, khususnya, telah mengubah paradigma berjudi secara drastis. Dengan akses yang mudah dan beragamnya permainan yang ditawarkan, jumlah pemain judi online di Indonesia mencapai 4 juta orang, termasuk anak-anak di bawah usia 10 tahun.
Dampak buruk dari judi tidak hanya terasa dalam keluarga dan pekerjaan, tetapi juga dalam kesehatan mental dan fisik. Bermain judi berlebihan dapat menyebabkan kecanduan yang pada akhirnya mengarah pada gangguan kesehatan mental. Fenomena judi online ini membawa konsekuensi serius bagi generasi muda, menurunkan produktivitas, meningkatkan korupsi, bahkan merusak rumah tangga.
Terkait dengan kehidupan nasional, ancaman dari judi online perlu diwaspadai. Ketahanan nasional Indonesia harus melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam mencegah maraknya perjudian online. Dibutuhkan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan keluarga untuk melawan fenomena ini demi mewujudkan visi Indonesia Emas pada tahun 2045. Selamatkan manusia Indonesia melalui pembangunan keluarga yang kuat dan menjauhi praktik perjudian.
