Di sebuah kampung kecil yang asri, hiduplah Bu Ernanti, seorang kader kesehatan yang penuh semangat dalam mengedukasi warga tentang hidup sehat. Ia selalu berbicara tentang pentingnya menjaga pola makan, rutin berolahraga, dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok atau begadang. Di kampung yang sama, ada seorang anak bernama Dik Bambang. Ia baru berusia 10 tahun dan dikenal sebagai anak yang ceria, tapi belakangan ia sering mengeluh cepat lelah dan sulit berkonsentrasi di sekolah. Aku, sebagai tetangga yang peduli, merasa perlu menjembatani mereka berdua. Pada suatu sore, aku mengajak Dik Bambang mampir ke rumah Bu Ernanti. “Dik Bambang, ayo main ke rumah Bu Ernanti. Beliau punya banyak cerita menarik tentang cara hidup sehat,” ajakku. Dik Bambang mengangguk dan ikut serta. Sesampainya di sana, Bu Ernanti menyambut kami dengan ramah. “Wah, ada tamu spesial hari ini! Apa kabar, Dik Bambang?” tanyanya sambil tersenyum. “Kurang enak badan, Bu. Aku sering pusing dan cepat capek,” jawab Dik Bambang lesu. Bu Ernanti mengangguk penuh pengertian. Ia lalu bertanya, “Coba Ibu tebak, apakah kamu suka makan jajanan manis setiap hari?” Dik Bambang mengangguk. “Iya, Bu. Aku suka minum es teh manis dan makan permen setelah pulang sekolah.” “Bagaimana dengan olahraga? Kamu sering bermain di luar atau lebih suka nonton TV dan main gawai?” Dik Bambang menunduk. “Aku lebih sering main HP, Bu.” Bu Ernanti tersenyum lembut. “Dik Bambang, itu bisa jadi penyebab kamu mudah lelah. Terlalu banyak gula bisa membuat tubuh cepat lemas, dan kurang gerak membuat tubuhmu tidak bugar. Penyakit tidak menular seperti diabetes atau tekanan darah tinggi bisa muncul kalau kita tidak hati-hati sejak kecil.” Aku menambahkan, “Makanya, Dik, mulai sekarang kita coba hidup lebih sehat, ya. Kita bisa main bola sore-sore atau bersepeda keliling kampung.” Dik Bambang tampak berpikir. “Kalau begitu, aku mau coba kurangi minum manis dan mulai lebih banyak gerak, Bu!” Bu Ernanti tersenyum bangga. “Bagus! Sehat itu investasi jangka panjang, Dik Bambang. Kalau kamu sehat, kamu bisa bermain lebih lama, belajar dengan baik, dan tumbuh kuat.” Sejak hari itu, Dik Bambang mulai mengurangi konsumsi gula dan lebih sering bermain di luar bersama teman-temannya. Aku dan Bu Ernanti pun terus mendukungnya, memastikan bahwa kampung kami menjadi tempat yang lebih sehat untuk semua.