Kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan semakin meningkat di kalangan konsumen Indonesia. Hal ini mengarah pada tuntutan terhadap produsen, termasuk brand lokal, untuk beroperasi dengan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Produsen yang hanya fokus pada keuntungan semata tanpa memperhatikan tanggung jawab lingkungan mulai ditinggalkan oleh konsumen.
Menurut Achmad Alkatiri, CEO Hypefast, inisiatif produk yang berkelanjutan dan memiliki dampak sosial-lingkungan akan menjadi fokus utama pada tahun 2025. Konsumen tidak hanya akan memperhatikan kualitas produk, tetapi juga nilai-nilai yang dimiliki, terutama yang sesuai dengan gaya hidup mereka. Prediksi Alkatiri didukung oleh data Kantar’s Creator Digest, yang menunjukkan bahwa 93 persen konsumen ingin mengadopsi gaya hidup lebih berkelanjutan.
Pada tahun 2025, diharapkan regulasi keberlanjutan di negara-negara ekonomi besar akan semakin ketat, mendorong perusahaan-perusahaan untuk mempercepat agenda lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Analisis ini sejalan dengan harapan konsumen untuk berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan.