Badan Pengawasan Obat dan Makanan (FDA) telah melakukan pengujian terhadap 95 produk yang mengandung bahan aktif benzoyl peroxide, yang sering digunakan untuk mengobati jerawat. Hasilnya, ditemukan bahwa benzoyl peroxide dapat menghasilkan benzena sebagai produk sampingan. Benzena sendiri diketahui bersifat karsinogenik, yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Benzena adalah zat kimia yang secara alami ada di berbagai sumber seperti gunung berapi, kebakaran hutan, minyak mentah, bensin, dan asap rokok. Bahan ini termasuk dalam 20 zat kimia yang paling sering diproduksi di Amerika Serikat. Selain itu, benzena juga digunakan dalam pembuatan bahan kimia lain yang digunakan dalam berbagai produk seperti plastik, nilon, detergen, dan lain sebagainya.
Paparan benzena dalam jangka waktu lama dapat mengganggu fungsi sel dalam tubuh manusia. Hal ini dapat menyebabkan penurunan produksi sel darah merah dan putih, yang kemudian dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan anemia. CDC juga menyebutkan bahwa benzena dapat meningkatkan risiko terkena kanker dan mempengaruhi siklus menstruasi pada wanita.
Gejala keracunan benzena bisa bervariasi, termasuk detak jantung tidak teratur, sakit kepala, dan pingsan jika terhirup. Jika tertelan, gejalanya bisa termasuk muntah, pusing, dan bahkan kematian. Tingkat keparahan gejala biasanya tergantung pada lamanya paparan, cara paparan, dan jumlah paparan terhadap benzena. Oleh karena itu, penting untuk waspada terhadap produk yang mengandung benzoyl peroxide dan memeriksa kandungan bahan kimia pada produk yang digunakan.