Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengalami erupsi pada Kamis malam, 2 Maret 2025. Situasi ini membuat Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meningkatkan status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki menjadi Level IV (Awas). Meskipun demikian, belum ada kabar resmi mengenai penutupan Bandara Komodo di Labuan Bajo sebagai akibat dari erupsi tersebut.
Menurut Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, kegempaan vulkanik semakin meningkat, dengan mencapai 117 kali gempa vulkanik pada tanggal 20 Maret 2025. Jenis gempa yang terjadi antara tanggal 13-20 Maret, meliputi gempa letusan, gempa hembusan, gempa harmonik, gempa low frekuensi, dan gempa vulkanik dalam, di antara lain.
Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi teramati secara visual dengan tinggi rata-rata kolom erupsi mencapai 1.000 hingga 2.500 meter. Gempa hembusan dengan tekanan lemah hingga sedang masih terjadi, sementara sinar api terakhir terlihat pada tanggal 13 Maret 2025.
Asap hembusan terlihat di sekitar puncak Gunung Lewotobi dengan karakteristik tipis-tebal dan solfatara terlihat tipis di beberapa area. Kondisi ini mengindikasikan adanya zona alterasi yang memunculkan asap solfatara. Area tersebut memiliki potensi untuk directed blast yang bisa terjadi ke arah barat laut-timur laut dan barat daya dari Gunung Lewotobi. Intensitas hujan di sekitar Gunung Lewotobi juga berpengaruh pada meningkatnya getaran banjir.