Presiden Prabowo Subianto telah mengusulkan untuk menghapus kuota impor bagi komoditas strategis yang diperlukan Indonesia. Tujuan dari proposal ini adalah agar tidak ada pembatasan pada impor komoditas tersebut. Sudaryono, Wakil Menteri Pertanian, menjelaskan bahwa fokus utama adalah mencapai swasembada untuk komoditas yang dapat diproduksi di dalam negeri.
Komoditas strategis yang termasuk dalam keputusan presiden adalah beras, jagung, kedelai, gula konsumsi, bawang, telur unggas, daging ruminansia, daging unggas, dan cabai. Namun, barang tekstil untuk industri fashion tidak termasuk dalam daftar tersebut. Ketua Indonesian Fashion Chamber (IFC), Lenny Agustin, mengungkapkan kekhawatiran terkait rencana penghapusan kuota impor ini. Dia menyatakan bahwa kebijakan tersebut harus dijelaskan dengan detail agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.