Menurut Robinson, keterlibatan Primark dalam penelitian tersebut terbatas pada lingkup penelitian itu sendiri, dengan studi ini sepenuhnya dilakukan tanpa ikut campur dari pihak Primark. Dalam pengujian untuk celana jins perempuan, ditemukan bahwa produk dengan harga termahal antara 160-200 dolar AS memiliki performa terbaik dan juga dinilai paling tahan lama. Namun, produk dengan harga antara 121-160 dolar AS justru menunjukkan performa yang sangat buruk.
Sementara itu, celana jins dengan harga 30-40 dolar AS dan 15-30 dolar AS memiliki performa yang sangat baik dan menduduki peringkat kedua dan ketiga dalam uji coba tersebut. Secara umum, hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak terlalu banyak perbedaan dalam ketahanan produk antara yang sangat mahal dan dua produk dengan harga lebih terjangkau.
Hal yang serupa terjadi dalam pengujian untuk kaus, di mana dua dari tiga kaus dengan performa terbaik untuk wanita dan pria memiliki harga yang lebih rendah, yaitu di bawah 6,70 dolar AS atau 6,7-13,3 dolar AS. Menariknya, Robinson juga mencatat bahwa tidak ada hubungan antara harga suatu produk dengan tingkat ketahanannya, serta adanya kecenderungan konsumen terhadap harga pakaian yang menarik perhatian.