Museum Kebangkitan Nasional berkomitmen untuk menyediakan berbagai kegiatan gratis setiap akhir pekan sebagai bentuk inklusi terhadap pengunjung. Museum ini juga membuka setiap hari kecuali hari Senin untuk perawatan dan kebersihan, serta selama hari libur nasional. Hal ini diungkapkan sebagai upaya untuk museum agar tidak hanya bergantung pada pengunjung, tetapi juga menjadi tempat yang terbuka untuk berbagai aktivitas.
Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Giring Ganesha, juga memberikan pandangan yang sejalan. Menurutnya, museum sebagai ruang publik harus mampu menjadi tempat inklusif bagi semua pengunjung tanpa membedakan, karena seni dan budaya tidak mengenal batasan. Para seniman melihat dunia dengan cara yang berbeda, dan museum harus menyediakan ruang inklusif untuk semua tanpa diskriminasi.
Giring juga menekankan pentingnya Hari Kebangkitan Nasional sebagai momentum bagi pemerintah untuk terus meningkatkan pelayanan dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Museum di Indonesia, baik yang dikelola oleh pemerintah pusat maupun daerah, diharapkan dapat menyediakan ruang-ruang inklusif yang ramah untuk semua orang. Ini bukan hanya tentang kebutuhan khusus, tetapi tentang menghargai perbedaan cara pandang dan interpretasi terhadap dunia.