Bubur Suro dan Nasi Tumpeng merupakan hidangan khas yang sering disajikan dalam perayaan Malam 1 Suro. Bubur Suro terbuat dari beras yang dimasak dengan santan, garam, jahe, dan serai, memberikan cita rasa gurih dan rempah yang khas. Hidangan ini biasanya disajikan dengan lauk pendamping seperti opor ayam, sambal goreng labu siam, orek tempe, kacang goreng, dan telur dadar, seringkali disajikan di atas daun pisang. Sebelum disantap, bubur ini juga biasanya didoakan bersama.
Di sisi lain, Nasi Tumpeng juga menjadi hidangan istimewa dalam perayaan ini. Bentuk kerucut khas dari nasi tumpeng melambangkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Di beberapa daerah seperti Semarang, Nasi Tumpeng disantap dalam tradisi “Kembul Bujana” yang melibatkan masyarakat secara bersama-sama. Sedangkan di Banyuwangi, tradisi “Gerebeg Tumpeng Agung” dilakukan setiap tiga tahun sekali di bulan Suro atau Muharram dan pada tanggal 20 Suro. Tumpeng agung biasanya terdiri dari dua tumpeng nasi gunungan (nasi kuning dan nasi putih), tumpeng palawija, tumpeng jajan pasar, dan tumpeng buah-buahan. Seluruhnya akan diarak keliling kampung sebagai bagian dari tradisi yang dilakukan oleh masyarakat setempat.