Pulau Enggano memiliki potensi pertanian yang besar, namun masalah transportasi menjadi hambatan bagi para petani lokal. Mereka terpaksa harus membayar hingga Rp20 juta untuk mengirim hasil panen mereka ke kota, atau membiarkannya membusuk di kebun karena tidak mampu membayar. Namun, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada mencoba membantu dengan menanam padi Gamagora, varietas unggul yang tahan terhadap cekaman lingkungan dan memiliki potensi hasil tinggi. Padi ini tumbuh subur di Enggano dan siap panen di pertengahan Juni. Dosen pembimbing lapangan, Hatma Suryatmojo, berharap kehadiran mahasiswa UGM dapat memperkuat kedaulatan pangan lokal di Pulau Enggano. Dengan demikian, padi Gamagora diharapkan dapat menjadi solusi bagi petani lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi di pulau terluar tersebut.