Penggunaan lemak sapi sebagai pelembap telah menjadi tren yang populer di platform TikTok dan Instagram belakangan ini. Namun, Dr. Mahto menyarankan agar kita hati-hati saat mengikuti tren ini. Menurutnya, lemak sapi bukanlah bahan perawatan kulit yang direkomendasikan karena dapat menyebabkan masalah seperti penyumbatan pori-pori dan jerawat, terutama bagi orang dengan kulit sensitif atau berjerawat. Ia menegaskan bahwa hanya karena alami, belum tentu aman atau bermanfaat untuk kulit.
Selain itu, tren masker “kulit yang mengelupas” atau “masker lembaran kolagen” juga banyak ditemui di media sosial. Klaim yang menyertainya seringkali mengatakan bahwa masker tersebut dapat meningkatkan produksi kolagen atau meremajakan kulit secara instan. Namun, menurut Dr. Mahto, hal ini lebih cenderung menjadi daya tarik di media daripada memberikan manfaat nyata bagi kulit. Ia mengingatkan kita untuk tidak terjebak oleh klaim yang tidak didukung oleh penelitian dermatologis yang kredibel. Menyadari fakta dan konsultasi dengan ahli perawatan kulit sebelum mengikuti tren skincare yang viral merupakan langkah yang bijaksana dalam merawat kulit kita.