Pada bulan Juni 2025 di Nice, Konferensi Kelautan PBB menghasilkan seruan dari 96 negara, termasuk negara kepulauan kecil hingga Zimbabwe, Uni Eropa, Meksiko, dan Senegal, untuk menegang lebih lanjut mengenai perjanjian penurunan penggunaan plastik. Ketua AOSIS, Ilane Seid, menekankan perlunya perjanjian mencakup seluruh siklus hidup plastik, bukan hanya pengelolaan limbah. Greenpeace mengecam kehadiran pelobi industri dan menyerukan pemerintah bertindak demi kepentingan publik dalam menghadapi masalah polusi plastik global. Para negosiator berupaya untuk mencapai kesepakatan menyeluruh agar perjanjian yang dihasilkan efektif dan berkelanjutan.
