Roti pisang sederhana tidak hanya nikmat untuk dinikmati secara pribadi, tetapi juga memiliki potensi bisnis yang menjanjikan. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Ekonomi Bisnis (2022) Universitas Bina Nusantara, analisis biaya produksi untuk membuat 10 porsi roti pisang sederhana menunjukkan potensi keuntungan yang signifikan. Biaya bahan baku seperti tepung terigu, pisang, telur, gula, bumbu, minyak, dan margarin diperkirakan sekitar Rp 15.000. Dengan tambahan biaya operasional seperti gas/listrik (Rp 2.000) dan tenaga kerja (Rp 5.000), total biaya produksi mencapai Rp 22.000. Dengan harga jual per porsi Rp 5.000, total penjualan untuk 10 porsi adalah Rp 50.000, yang menghasilkan keuntungan bersih Rp 28.000 atau margin 127%.
Data dari Asosiasi Pengusaha Roti dan Kue Indonesia (APRINDO) tahun 2023 menunjukkan pertumbuhan industri bakery sebesar 8-10% per tahun, dengan konsumsi roti per kapita mencapai 3,2 kg/tahun. Potensi pasar roti pisang diperkirakan mencapai Rp 2,1 triliun per tahun, menunjukkan bahwa resep roti pisang sederhana memiliki pasar yang luas dan terus berkembang.
Industri roti pisang terus berinovasi dengan tren seperti Roti Pisang Organik yang semakin diminati. Permintaan produk organik mengalami peningkatan 15% setiap tahunnya, dan sertifikasi organik dapat meningkatkan nilai jual hingga 30-50%. Selain itu, kemasan ramah lingkungan menjadi fokus, didorong oleh Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Inovasi kemasan seperti daun pisang, kertas food grade, dan plastik PLA (terbuat dari pati jagung) dapat menjadi nilai tambah. Teknologi Smart Baking dengan smart oven yang dikontrol via smartphone juga memungkinkan pemantauan suhu dan waktu pemanggangan secara real-time, menjamin konsistensi produk yang lebih baik.