Diskusi mengenai kecerdasan buatan (AI) dan dinamika perguruan tinggi ternyata merupakan topik serius yang dibahas oleh Universitas Bina Nusantara (BINUS). Diskusi ini melibatkan banyak dosen, kepala sekolah, dan media di sebuah hotel yang nyaman di Kawasan distrik Linkou, Taipei, Taiwan. BINUS bahkan membawa sejumlah media dan kepala sekolah ke Taiwan melalui program BINUS Media Partnership Program, yang berlangsung pada 18-22 Agustus lalu.
Dalam diskusi tersebut, Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M. menjelaskan bahwa BINUS telah lama berupaya memberikan mahasiswanya berbagai teknologi untuk mempersiapkan lulusan yang kuat dalam pengetahuan dan teknologi. Rektor BINUS, Dr. Nelly, S.Kom., M.M., CSCA, menyatakan pentingnya menguasai AI untuk meningkatkan kompetensi profesi. Nelly menegaskan bahwa mengajarkan AI kepada mahasiswa adalah kewajiban, karena mahasiswa harus memahami cara kerja AI untuk dapat memanfaatkannya dengan baik.
BINUS telah lama mengenalkan konsep kecerdasan buatan kepada mahasiswa sejak tahun 1990-an, meskipun pada saat itu belum terlalu populer seperti sekarang. Nelly menjelaskan bahwa kekuatan AI terletak pada data, semakin banyak data yang digunakan, AI akan semakin pintar. BINUS berharap bahwa ekosistem yang telah terbangun dapat bermanfaat bagi masyarakat dan para alumni BINUS.
Saat ini, BINUS memiliki sekitar 50 ribu mahasiswa dan 167 ribu alumni, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Lebih dari 83 persen lulusan BINUS sudah bekerja dan dapat menerapkan ilmu yang didapat di kampus BINUS. BINUS memiliki misi agar para lulusannya dapat menciptakan karya yang bermanfaat dan memberikan dampak positif di berbagai bidang.

