Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat puluhan bencana terjadi di wilayah Kabupaten Bogor dalam periode 29 Oktober-5 November 2023. Mayoritas bencana yang terjadi disebabkan oleh hujan deras disertai angin kencang.
“Data perkiraan penilaian kaji cepat berdasarkan laporan masuk periode 29 Oktober-5 November 2023 ada 95 kejadian bencana,” kata Kepala BPBD Kabupaten Bogor Ade Hasrat, Senin (6/11/2023).
Bencana itu tersebar di beberapa kecamatan, yakni Kemang, Cijeruk, Leuwiliang, Jasinga, Leuwisadeng, Pamijahan, Megamendung, Sukaraja, Babakan Madang, Ciomas, dan Dramaga. Kemudian Kecamatan Tamansari, Rancabungur, Cariu, Citeureup, Cibinong, Cibungbulang, Jonggol, Bojonggede, Gunung Putri, Sukamakmur Caringin, Parung Panjang, Tenjo, Rumpin, Ciawi, dan Parung. “Paling banyak terdampak di wilayah Ciomas, Megamendung, dan Dramaga,” katanya.
Bencana yang terjadi paling banyak terdampak angin kencang. Bencana lainnya seperti pergeseran tanah, tanah longsor, dan banjir. “Bangunan 1.224 rusak ringan, 207 rusak sedang, 17 rusak berat, 10 terancam dan 81 terdampak,” jelasnya.
Dari jumlah tersebut, lanjut Ade, terdapat 1.585 KK dengan 5.647 jiwa terdampak. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, hanya saja terdapat satu orang yang mengalamai luka sedang dan 3 luka ringan. “Sebanyak 26 KK dengan 91 jiwa mengungsi,” tutupnya.
Sebelumnya, Bupati Bogor Iwan Setiawan meminta seluruh jajarannya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem seperti yang terjadi beberapa hari belakangan. Warga juga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan akan potensi bencana.
“Kita semua harus terus meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Bogor, seperti hujan lebat, angin kencang dan lainnya. Semua harus aktif melakukan mitigasi dan pencegahan,” kata Iwan. (thm)