Rencana Kerja: Asta Cita 2

Date:

Share post:

Pertahanan dan Keamanan Negara yang Kuat serta Mendorong Kemandirian Nasional

Pentingnya memperkuat sistem pertahanan dan keamanan negara serta mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi syariah, ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi biru tidak boleh dianggap remeh. Negara yang kuat adalah negara yang memiliki sistem pertahanan keamanan negara yang baik, yang dapat melindungi dan menjamin kedamaian di dalam wilayah negara kesatuan. Di sisi lain, kemandirian bangsa mencerminkan kapabilitas suatu bangsa untuk berdiri tanpa bergantung pada negara lain.

Indonesia perlu fokus pada swasembada dalam berbagai sektor krusial untuk mencapai kemandirian nasional. Swasembada tersebut mencakup sektor pangan, energi, dan air sebagai pilar kehidupan bangsa; ekonomi syariah, ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi biru. Dengan mengoptimalkan kesempatan di setiap sektor tersebut secara berkelanjutan, Indonesia mempertegas posisinya sebagai negara yang berdaulat.

Prabowo dan Gibran berkomitmen untuk menghadirkan kemandirian dan kedaulatan negara dalam swasembada pangan, energi, air, ekonomi syariah, ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi biru melalui berbagai program dan rencana, termasuk peta jalannya (road map).

Dalam hal sistem Pertahanan dan Keamanan Negara, langkah-langkah yang akan diambil adalah meningkatkan jumlah anggaran pertahanan secara bertahap untuk memenuhi kekuatan optimal dan melakukan modernisasi Alat Utama Sistem Senjata TNI. Program ini juga akan mempercepat peningkatan kemampuan industri strategis nasional dalam memenuhi kebutuhan Alat Utama Sistem Senjata bagi TNI/Polri, serta memperkuat konsep dan praktik wawasan Nusantara bagi seluruh rakyat Indonesia. Penanggulangan aksi terorisme juga akan diperkuat, di samping peningkatan kekuatan TNI di daerah perbatasan dan pulau terluar.

Sementara itu, dalam mencapai swasembada pangan, langkah-langkah yang akan diambil termasuk menjadikan agenda reformasi agraria sebagai prioritas, memastikan ketersediaan pupuk bagi petani, dan menjamin ketersediaan pangan pokok yang berkelanjutan. Meningkatkan produktivitas pertanian, menjaga pengelolaan dan pengembangan sumber daya air, dan merevitalisasi lahan rusak menjadi lahan produktif juga merupakan fokus utama.

Dalam mencapai swasembada energi, Indonesia akan mempercepat transisi energi dengan mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, serta menyediakan ketersediaan energi untuk mendukung pengembangan kawasan ekonomi khusus yang terspesialisasi dengan mengedepankan ekonomi hijau dan/atau ekonomi biru.

Terakhir, dalam mencapai swasembada ekonomi syariah dan ekonomi digital, Prabowo dan Gibran bertekad untuk mendorong penguatan lembaga keuangan syariah, memperluas ekosistem usaha syariah, pendidikan dan penelitian, serta optimalisasi pemanfaatan dana sosial. Langkah-langkah yang akan diambil juga meliputi digitalisasi UMKM, pengembangan sistem pembiayaan alternatif UMKM melalui digitalisasi keuangan, serta menciptakan iklim investasi yang kondusif di bidang ekonomi digital.

Semua langkah ini diharapkan dapat memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi syariah, ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi biru. Dengan upaya kolektif yang kuat, Indonesia dapat menjadi negara yang tangguh di mata dunia.

Semua BErita

Penumpang Membludak di Stasiun Manggarai setelah Peringatan HUT TNI di Monas

loading...Kawasan Monas, Jakarta didatangi oleh warga yang ingin menyaksikan perayaan HUT TNI. Banyak dari mereka yang datang menggunakan...

Jet Pribadi Diduga Milik P. Diddy Tepergok Parkir di Auckland, Siapa Penumpangnya?

Jaksa penuntut dalam dakwaan yang tidak disegel selama 14 halaman menyatakan bahwa P. Diddy telah melakukan penyalahgunaan, ancaman,...

Ketika Pipa Air Minum Disulap Jadi Instalasi Seni di Art Jakarta 2024

Art Jakarta tahun ini telah meningkatkan ukuran lahan pameran, dari dua hall sebelumnya menjadi tiga hall, yaitu C1,...

Survey: 73.3% of the Public Supports the Formation of KIM Plus Coalition

Jakarta - Survei terbaru yang dilakukan oleh Indikator antara tanggal 22 hingga 29 September 2024 menemukan bahwa 73,3%...