Oleh Prabowo Subianto [diambil dari Buku 2 Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto]
Prajurit, dalam arti sempit, adalah seseorang yang menjalani profesi sebagai anggota angkatan perang. Dalam bahasa Inggris, prajurit sering diterjemahkan sebagai ‘soldier’. Mereka adalah warga negara yang menjalani profesi sebagai anggota sebuah organisasi yang tugas utamanya adalah melakukan perang untuk menegakkan kemerdekaan, kedaulatan, dan kepentingan sebuah bangsa dan rakyat.
Dalam perkembangan sejarah manusia, awalnya manusia berprofesi sebagai pemburu dan pengumpul makanan dari hutan, kemudian berkumpul dalam organisasi sosial terkecil yaitu kampung, dan selanjutnya bergabung menjadi desa-desa dan daerah-daerah politik seperti kota-kota dan kerajaan-kerajaan. Dari sinilah timbulnya profesi prajurit.
Nilai-nilai profesi tentara hampir tidak berubah sepanjang ribuan tahun sejarah manusia. Seorang prajurit dipilih karena fisiknya yang kuat, keberanian, dan kecerdasan. Mereka harus menguasai teknik-teknik keprajuritan, bela diri, dan perang serta kemampuan organisasi, gerakan, dan kerja sama tim serta seni perang.
Evolusi keprajuritan dan peperangan memang sudah terjadi selama ribuan tahun, namun nilai-nilai keprajuritan sesungguhnya tidak berubah: keberanian, semangat, ketekunan, kekuatan, kecerdasan, keunggulan psikologis, dan kejiwaan. Semua nilai-nilai ini tetap relevan hingga kini.
Sumber: https://prabowosubianto.com/arti-menjadi-prajurit/