Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku 2 Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto]
Seorang pemimpin besar harus memiliki tiga hal: pemikiran yang cemerlang, fisik yang kuat, dan sikap yang teguh. Umar bin Khattab merupakan contoh dari semua kualitas tersebut. Namun, lebih dari itu, Umar bin Khattab juga dikenal karena kemanusiaan yang ditunjukkannya.
Umar bin Khattab lahir di daerah dekat Mekah dan tumbuh besar merawat unta ayahnya. Meskipun berasal dari latar belakang sederhana, kepemimpinan Umar sudah terlihat sejak usia dini. Ia belajar membaca dan menulis, memiliki fisik yang hebat, menguasai seni bela diri, gulat, dan menunggang kuda. Dia juga memiliki bakat dalam berbicara dan menjadi juru tengah dalam perselisihan antara suku-suku tetangga.
Meskipun awalnya menolak Islam, setelah memeluk agama tersebut, Umar menjadi pengikut Nabi Muhammad yang sangat setia. Ia menggunakan kekuatan fisiknya untuk melindungi kaum Muslim yang sedang dianiaya.
Umar juga dikenal sebagai arsitek kekhalifahan yang terbentuk setelah Nabi Muhammad wafat. Meskipun awalnya tidak terlalu populer di kalangan masyarakat karena sifatnya yang keras, Umar kemudian berhasil memenangi hati rakyat dengan keterampilan pidatonya. Dia berhasil memperluas kekhalifahan secara eksponensial, termasuk menaklukkan Persia dalam waktu kurang dari dua tahun.
Selain itu, Umar juga terkenal sebagai ahli hukum yang saleh dan adil. Dia juga menerapkan kode etik yang ketat untuk pejabat negara, serta menolak untuk mempromosikan siapa pun yang terkait dengannya ke posisi otoritas, bahkan jika memenuhi syarat. Umar bin Khattab merupakan contoh seorang pemimpin besar yang memiliki pemikiran cemerlang, fisik yang kuat, dan sikap yang teguh, serta kemanusiaan yang menginspirasi banyak orang.
Sumber: https://prabowosubianto.com/umar-bin-khattab/