Anggota DPR Ravindra Airlangga mengadakan kegiatan ngariung bersama warga Cigombong, Kabupaten Bogor, pada Kamis (28/12/2023). Foto: Ist
BOGOR – Meskipun Kabupaten Bogor tidak memiliki akses ke laut, wilayah ini ternyata memiliki keunggulan komparatif di sektor perikanan air tawar. Saat ini, Kabupaten Bogor menjadi pemasok utama ikan lele untuk DKI Jakarta.
Demikian diungkapkan Anggota DPR Ravindra Airlangga pada kegiatan ngariung bersama warga Cigombong, Kabupaten Bogor, pada Kamis (28/12/2023).
Di depan 200 warga yang mayoritas adalah perempuan di Desa Cibarayut, Cigombong, Kabupaten Bogor, Ravindra menyampaikan bahwa kebutuhan ikan lele untuk Jakarta mencapai 120 ton per hari. Namun, sebagai pemasok utama, Bogor hanya mampu memproduksi 80 ton per hari.
“Supply ikan lele untuk Jakarta terbanyak dari Kabupaten Bogor. Permintaan ikan lele untuk Jakarta 120 ton per hari. Kabupaten Bogor bisa memproduksi 80 ton per hari. Artinya ada potensi yang sangat besar untuk meningkatkan produksi ikan lele. Peluang pasarnya masih sangat besar,” ungkap anggota Komisi IV DPR ini.
Menurut Ravindra, hal ini bisa dimanfaatkan oleh warga untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Ikan lele sejauh ini sangat mudah untuk dikembangbiakkan. Produksi ikan tidak harus dalam skala besar melainkan juga cocok untuk skala rumah tangga.
Oleh karena itu, dia mendorong agar keluarga di Kabupaten Bogor memanfaatkan lahan-lahan sempit untuk budidaya ikan lele dengan sistem biofolk. Pihaknya selama ini ikut memberikan pelatihan mengenai budidaya lele sistem biofolk.
Namun, warga mengeluhkan kendala permodalan. Ravindra mengakui permodalan adalah salah satu masalahnya. Namun, sebenarnya ada banyak peluang bagi warga untuk mendapatkan permodalan. Persoalannya seringkali warga tidak memahami cara dan jalurnya.
Sejauh ini, dia sudah melakukan beberapa kegiatan bimbingan dan penyuluhan tentang bagaimana cara mendapatkan permodalan. Dia mengajak warga untuk terlibat dalam pelatihan-pelatihan tersebut.
Selain di Desa Cibarayut, pada hari yang sama Ravindra juga menemui ratusan warga di Desa Ciburuy, Cigombong. Di hadapan warga Desa Ciburuy, dia membahas tentang penanggulangan sampah.
“Kabupaten Bogor memproduksi sampah sehari 2.100 ton. Sementara yang diangkut hanya 700 ton per hari sehingga terjadi penimbunan sampah. Kami juga memperjuangkan agar ditambahkan alat-alat pengangkut sampah,” katanya. (jon)