Sebuah Pameran Karya Seni Budaya Betawi digelar di SD Negeri 22 Petang Cengkareng, Jakarta Barat. Dalam sebuah Diskusi Akhir Tahun dengan topik “Kaledioskop Betawi 2023” Pelembagaan Adat dan Kebudayaan Betawi untuk Lepas Landas yang digelar Himpunan Mahasiswa Betawi dan Keluarga Mahasiswa Betawi secara virtual, disampaikan bahwa Jakarta akan menjadi pusat perekonomian dan kota global setelah pemindahan ibu kota ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Fredy Setiawan, Kepala Biro Tata Pemerintahan Pemprov DKI Jakarta menyebut bahwa untuk itu, Pemprov DKI akan berupaya menjadikan Budaya Betawi sebagai ruhnya Jakarta. Menurutnya, Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) merupakan usulan dari DPR. Dengan pemindahan ibu kota ke IKN, maka akan mengubah status Jakarta dari Ibu Kota menjadi pusat perekonomian. Menjadi kota global memiliki beberapa parameter, di antaranya ekonomi, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), interaksi budaya, kemampuan pemenuhan kehidupan yang layak dan lingkungan serta aksesibilitas. Saat ini Jakarta menempati posisi ke-45 dari 48 kota di dunia. Budaya Betawi sebagai budaya Jakarta berpotensi terjadi transformasi akibat adaptasi. Budaya Betawi memberi nilai tambah dan memberi ruang kreativitas dan inovasi serta memberi nilai cipta pelaku budaya. Kemajuan budaya menjadikan Jakarta sebagai pusat pengembangan budaya nasional. Lutfi Hakim dari Forum Betawi Rempug (FBR) berharap Betawi menjadi lebih baik dan lebih maju karena saat ini orang Betawi banyak termarjinalkan secara struktur maupun kultur.
Masyarakat Betawi Didorong Bangkit Menjadi Identitas Jakarta Setelah Pemindahan Ibu Kota
Date:
Share post: